Dreamy Backpacker: Januari 2012

25/01/12

KILUAN DALAM RUPIAH (BUDGET)


Hayo baca juga ya..

SIHIR KILUAN: SAHABATKU, DOLPHINIDAE

24-26 Desember 2011


Teluk kiluan berada di desa Kiluan. Sekitar 6 jam perjalanan dari Bakauheni atau 4 jam dari Bandar Lampung
Terkenal akan lumba-lumbanya yg banyak. Juga pantainya yg masih sangat perawan. Di sini terdapat pula spot-spot snorkling yang bagus (dekat pulau kilauan). Penduduknya yg ramah, belum tesentuh komersialisasi. Berbeda dengan pantai mutun yang sudah sangat ramai.

YANG TERSISA DARI PERJALANAN KILUAN KU

Perjalanan pulang kami ke Jakarta sebenarnya biasa saja, namun apa yang terjadi ketika kami turun dari kapal Feri memang salah satu momen yang paling mengesankan.
Pengumuman untun turun kapal telah disiarkan.
"Lewat sini !! Lewat sini!! Jangan lewat situ semua nanti berdesak-desakkan!!, teriak salah satu ABK
Melihat banyak orang yang ikut dengan dia, mbak devi dan aku pun ikut rombongan turun ke bawah. Ketika kami sampai di bawah, aku hanya tertegun bingung. Saking bingungnya aku hanya mengikuti orang yang ada di depanku. Suara mesin truk dan bis menderu-deru. Timbal yang pekat membuat sulit melihat jelas sekitar bahkan untuk bernafas pun sulit. Lambat laun aku sadari aku sendirian. Suddh tidak terlihat mbak devi maupun orang-orang yang tadinya di depanku.

Jarak antara dinding kapal dan truk itu hanya sebadanku. Sedikit saja truk itu bergerak, aku pasti mati tergencet. Saat aku coba balik arah dan mencoba mencari pintu keluar aku bertemu dengan Mbak Devi. Rasanya seperti ketemu dengan Saudara perempuan yang telah terpisah ribuan tahun. Mata berkaca-kaca, terharu bahagia.

Terlintas di pikiranku untuk nebeng truk. Kami berdua sangat panik ketika seseorang memanggil kami.
 "Mbak… Mbak mau kemana?" tanya kondektur itu
"Mau keluar pak!!!", berbekal wajah cantik dan mata berkaca-kaca
"berapa orang"
"Dua"
"Udah naik saja, dari depan." katanya menyuruh kami masuk ke dalam bis.
Tanpa berpikir panjang dan tak ada pilihan lain dari pada mati pelan-pelan keracunan timbal, kami naik bus itu.
Ketika naik bus itu, yang kami perhatikan hanya penumpangnya yang mayoritas ibu - ibu.
"Mbak.. Mbak mau kemana?" pertanyaan yang sama muncul dari ibu-ibu itu.
"Mau keluar bu, kamu numpang sampai depan ya Bu"
"O iya gak papa. Takutnya mbak nya salah bis", tatapan mereka kepada kami dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Entah kenapa aku merasa ada yang salah. Setelah aku mengamati sebentar, mataku tertuju pada kertas yang menempel di kaca bis, tulisannya,

ROMBONGAN PKK
BANDAR LAMPUNG

Gubrak. Perjalanan dari dalam perut feri sampai depan pelabuhan rasanya ratusan kilometer. Padahal hanya 200 m. Selepas bis keluar dari kapal kami buru-buru turun.  

 Perjalanan tanpa kejadian-kejadian aneh pasti tak kan berkesan. fyuh