Dreamy Backpacker: Maret 2014

16/03/14

Bermain Siasat Dengan Transportasi di Tokyo


        Jepang merupakan salah satu negara dengan sistem transportasi yang paling kompleks di dunia tapi sangat bisa diandalkan. Nyaris tidak sedetikpun meleset dari jadwal yang sudah ditentukan. Terlebih ibukota Jepang, Tokyo. Ketika menyambangi kota ini, aku sering terkagum – kagum dengan ketepatannya, orang – orang yang antri dengan sangat tertib dan tidak saling berebut. Setiap harinya jaringan kereta/subway di Kota Megapolitan ini melayani 8.66 juta orang, dan khusus untuk stasiun Shinjuku telah memecahkan rekor dunia pada tahun 2007 dengan jumlah penumpang 3,26 juta orang dalam satu hari. Di jalan biasa, lalu lintas tidak begitu ramai tapi ketika mulai masuk stasiun tersibuk di dunia ini, aku merasa masuk ke dunia yang sama – sekali berbeda, apalagi ketika jam sibuk. Ratusan ribu manusia lalu lalang ke segala arah. Walaupun sudah paham dengan tujuanku dan jalur yang dituju, namun tetap saja akhirnya tersesat dan berbekal wajah sedih, seorang perempuan berbaik hati mengantarkan ke bagian informasi. Shinjuku memang terlalu tangguh untuk ditaklukkan.

Satu hal yang selalu jadi momok para backpacker untuk menjelajah kota ini, yaitu biaya transportasi yang sangat tinggi minimal 160 yen untuk jarak terpendek. Berbeda dengan Singapura yang luas totalnya “hanya” 710 KM2 yang masih mungkin dijelajahi dengan jalan kaki, tapi Tokyo dan sekitarnya yang biasa disebut “Greater Tokyo” mencapai 2.188 KM2, tiga kali lipat luasnya, dan aku rasa agak terlalu susah untuk menghemat dengan cara jalan kaki. Cara satu – satunya adalah memilih tiket transportasi yang paling pas dengan kebutuhan dan rencana perjalanan. 

Di pusat Tokyo sendiri terdiri dari 1 jalur JR Line (Yamanote Line), 4 jalur subway TOEI (Asakusa, Mita, shinjuku, Oedo line) dan 9 jalur subway Tokyo Metro (Ginza, Marunouchi, Hibiya, Tozai, Chiyoda, Yurakucho, Hanzomon, Namboku, Fukutoshin line). 


Salah satu situs yang paling membantu dalam hitungan biaya dan waktu pada transportasi di Tokyo, dan hampir semua kota di Jepang adalah HYPERDIA (www.hyperdia.com). Di situs ini kita bisa melihat berapa biaya dari satu titik ke titik lain, berapa waktu tempuh yang diperlukan, berapa jumlah transit, dan apa saja alternatifnya.
hyperdia.com


Setelah rencana perjalanan dan perkiraan biaya transportasi sudah pasti, maka langkah selanjutnya adalah memilih tiket yang paling sesuai dengan kebutuhan. Aku akan mencoba menulis jenisnya dan kelebihan (warna biru) serta kekurangannya (warna merah) menurut pengalamanku. 




 
Berdasarkan pengalaman, aku lebih menyarankan untuk menggunakan SUICA atau PASMO karena alasan lebih praktis, dan kadang kalau dihitung - hitung bisa jauh lebih murah dari pada one day pass. Tapi sekali lagi sesuaikan dengan rencana perjalanan, kalau diperkirakan dalam satu hari sangat banyak menggunakan subway, Tokyo Free Kippu bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi jika sangat ingin berhemat dan mampu berjalan cukup jauh maka Tokyo Metro Open Ticket untuk 2 hari paling cocok. Catatan untuk tiket jenis ini adalah untuk mendapatkan harga 600 yen (versi turis), tiket hanya tersedia di bandara Narita dan Haneda.

Semua tiket ini bisa dibeli di mesin penjualan dan loket penjualan tiket yang ada di Stasiun, dan selalu untuk minta peta subway yang biasanya tersedia gratis di loket. 

cara pembeliannya dan penggunaan agak susah dijelaskan tapi ada beberapa video di youtube yang cukup jelas:

Single Ticket : http://www.youtube.com/watch?v=0ZbgUqPnQwg
SUICA : http://www.youtube.com/watch?v=fw5Xj2MLiZ0
Tokyo Metro Open Ticket : http://www.youtube.com/watch?v=WAmCMq-8dJM


Suica card

Tokyo Metro One Day Pass

Semoga berguna, dan baca tulisanku yang lain tentang Jepang... ^_^


Rincian Biaya 12 Hari Pertualanganku Di Jepang



Tokyo Dulu Dan Kini Melebur Di Asakusa
Cantiknya si Merah Jambu Ueno-Koen         
Bawa Aku Kemana Saja, Doraemon   
Klik. Dan Tokyo Tower pun Padam.