Dreamy Backpacker: Juli 2010

12/07/10

Layang - Layang, ah kecil...........


-->
---11 Juli 2010 14:30---
HP ku yang jelek ini bordering…..tralala trilili..
Teman di ujung sana, “Hallo”
“Iya”, jawabku males-malesan
“Ke Monas yuks”,
“Ngapain?”, sambil liat matahari yang terik
“Liat layang-layang”, jawabnya
“Hayuks”, langsung bangkit dan bersiap-siap.
Berhubung aku maniak jalan – jalan, semua urat sarafku dan darahku langsung bergejolak. Mari berangkat horey….
Maka sampailah aku di simbol kota Jakarta. Kata orang, kalo belum ke Monas belum ke Jakarta. Di sini, kita janjian ama temen – temen yang lain. Janji bertemu di patung 4 orang. Dari pintu masuk bingung mo ke kanan apa ke kiri. Temenku bilang, “aku dah pernah liat kok. Kita ke kanan”. Udah jalan cukup jauh, mulai ada pertanda adanya patung. Setelah didekati dan dihitung, tenyata patungnya cuma ada 3. HADUH. Dasar bocah gemblung, padahal aku dah feeling belok kiri lho tadi. Setelah beberapa lama, akhirnya ketemu. Setelah jalan sebentar, kita duduk duduk di bawah patung 4 orang tadi (yang setelah kuteliti dan telaah, ternyata jumlahnya ada 5 orang). Wida..wida.. ngitung gitu aja salah…
Setelah duduk bengong cukup lama, aku mutusin buat jalan-jalan sendiri liat indahnya Jakarta di waktu sore dengan langit penuh layang – layang warna warni. Masak udah jauh-jauh cuman bengong.
Pas jalan-jalan aku menyadari, banyak cinta dan suka cita disekelilingku. Di suatu sudut kulihat ada serombongan gadis malu malu kenalan dengan seorang laki-laki. Di sudut yang lain, ada seorang ayah yang dengan sabar mengajari anaknya belajar menerbangkan layangan untuk pertama kalinya. Disana sini kulihat muda mudi merajut cinta.
“Anak SMP”, komentar temenku.
Dari celetukannya, aku malah bayangin, emang waktu SMP aku kayak gitu ya. Kayaknya nggak. Maksudku gak gitu – gitu banget. J
Melihat kegembiraan anak-anak main layang-layang, akhirnya aku putusin tuk beli satu. Lumayan juga harganya, yang besar Rp.5000 sedangkan yang kecil Rp.2000. Padahal kalau di kampungku harganya Rp.500. Akhirnya aku beli yang kecil. Dengan modal nekat dan tidak ada pengalaman sedikitpun, akhirnya aku coba menerbangkannya. Dengan PD nya aku tarik ulur tarik ulur., semua jurus dikerahkan dan akhirnya.. huts….GAGAL… Karena malu, aku balik ke patung 4 orang tadi. Di situ kembali ku coba peruntunganku dan akhirnya ……….BERHASIL. Hip Hip Hurey. Inilah pertama kalinya dalam hidupku aku bisa menerbangkan layang-layang. Suatu pencapaian yang luar biasa. Rasanya sama ketika aku berhasil menyalakan korek api pertama kali ketika kelas 6 SD. Bangganya… Tak disangka ya, sangat mudah membuatku bahagia.
Setelah layang – layangku yang super imut berhasil lepas landas dengan cantiknya, aku coba terbangkan layang – layang punya Wida. Hip… tarik.. hip… ulur.. sepenuh hati ku tarik dan ulur benang itu. Ternyata aku memang berbakat. Hohoho. Karena terlalu percaya diri, tak sadar benangnya lepas. Dan aku hanya bisa memandang penuh haru. Dengan mata berkaca-kaca, aku minta maaf.
Waktu dah menunjukkan jam 5 sore. Time to come home. Makasih teman- teman, kapan – kapan lagi ya.
NB: Layang-layang imutku nyampe rumah hancur, sepertinya kualat ama kejadian sore tadi. T_T

09/07/10

BEBAS VISA KUNJUNGAN SEMENTARA BAGI PEMEGANG PASPOR RI


Berikut ini adalah negara yang memberi kebijakan bebas visa bagi pemegang Paspor RI:




NPWP


NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana yang merupakan tanda pengenal atau identitas bagi setiap Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan. Untuk memperoleh NPWP, Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada KPP, atau KP4/KP2KP dengan mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi yang diperlukan, atau dapat pula mendaftarkan diri secara on-line melalui e-registration.

Syarat-syarat pendaftaran Wajib Pajak :
Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas (misalnya karyawan), dokumen yang diperlukan hanya berupa Fotokopi KTP yang masih berlaku atau paspor ditambah surat pernyataan tempat tinggal/domisili dari yang bersangkutan khusus bagi orang asing.

Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai kegiatan usaha , persyaratannya selain fotokopi KTP juga ditambah dengan surat pernyataan tempat kegiatan usaha atau usaha pekerjaan bebas dari Wajib Pajak. Bentuk surat pernyataan telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Kepada Wajib Pajak diberikan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Kartu NPWP paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah diterimanya permohonan secara lengkap. Perlu diketahui masyarakat bahwa untuk pengurusan NPWP tersebut di atas TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN.

untuk pendaftaran online bisa ke klik disini

Paspor Republik Indonesia


Surat Perjalanan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke luar dan atau masuk wilayah Negara Republik Indonesia. Paspor dikeluarkan atas dasar permintaan.

Paspor dapat diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi sesuai dengan Permohonan yang diajukan oleh pemohon tanpa mempertimbangkan bukti domisili pemohon yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

PERSYARATAN PERMOHONAN PASPOR RI

1. Mengisi formulir permohonan paspor RI dengan benar dan lengkap (perdim 11, yang dapat diperoleh di kantor imigrasi);
2. Melampirkan berkas asli dan foto kopi identitas diri, antara lain ;
§ Kartu Tanda Penduduk (KTP);
§ Akte Kelahiran (KK) dan atau Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah;
§ Surat Kawin/Akte Nikah bagi yang telah menikah;
3. Paspor RI yang lama bagi pemohon penggantian paspor RI;
4. Surat ganti nama (jika direncanakan akan dilakukan perubahan atau pergantian nama)
5. Rekomendasi tertulis dari atasan atau pimpinan bagi mereka yang bekerja sebagai PNS, karyawan BUMN, TNI/Polri atau Karyawan Swasta;
6. Pemohon melakukan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2007 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI). 

B. PERSYARATAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR (DIBAWAH 17 TAHUN)
1. Mengisi formulir permohonan paspor RI dengan benar dan lengkap (perdim 11, yang dapat diperoleh di kantor imigrasi);
2. Melampirkan berkas asli dan fotokopi identitas diri, antara lain;
    • akte lahir;
    • KTP orang Tua;
    • Kartu Keluarga;
    • STTB/Ijazah, atau Akte Lahir Orang Tua;
    • Surat Kawin/Nikah Orang Tua;
    • Foto Kopi Paspor Orang Tua yang masih berlaku;
3. Paspor RI yang lama bagi pemohon penggantian paspor RI;
4. Melampirkan surat pernyataan tertulis materai Rp 6000 dari Orang Tua.
5. Pemohon melakukan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2007 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI).
Untuk keefektifitasan, kamu juga bisa mendaftar paspor online. sehingga kita hanya datang 2 kali, yaitu untuk foto, wawancara dan pengambilan paspor yang sudah jadi. Proses ini hanya membutuhkan 4 hari kerja.

BIAYA
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
SATUAN
TARIF
Paspor biasa 48 halaman untuk WNI/orang
Perbuku
Rp. 300.000,-
Paspor biasa elektronis (e-passport) 48 halaman untuk WNI/orang
Perbuku
Rp. 600.000,-
Paspor biasa 24 halaman untuk WNI/orang
Perbuku
Rp. 50.000,-
Paspor biasa elektronis (e-passport)
24 halaman untuk WNI/orang
Perbuku
Rp.350.000,-
Paspor RI untuk Orang asing/orang
Perbuku
Rp. 500.000,-
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk WNI
Perbuku
Rp. 40.000,-
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk WNI dua orang atau lebih
Perbuku
Rp 50.000,-
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing/orang
Perbuku
Rp. 100.000,-
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing dua orang atau lebih
Perbuku
Rp. 150.000,-
Perubahan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk WNI/orang menjadi Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk WNI Keluarga, dua orang atau lebih
Perbuku
Rp. 30.000,-
Perubahan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang asing/orang menjadi Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing Keluarga, dua orang atau lebih
perbuku
Rp. 40.000,-
Paspor biasa 24 Halaman Pengganti yang hilang/rusak dan masih berlaku disebabkan karena kelalaian
Perbuku
Rp. 100.000,-
Paspor biasa elektronis (e-passport) 24 Halaman Pengganti yang hilang/rusak dan masih berlaku disebabkan karena kelalaian
Perbuku
Rp. 400.000,-
Paspor biasa 48 Halaman Pengganti yang hilang/rusak dan masih berlaku disebabkan karena kelalaian
Perbuku
Rp. 400.000,-
Paspor biasa elektronis (e-passport) 48 Halaman Pengganti yang hilang/rusak dan masih berlaku disebabkan karena kelalaian
Perbuku
Rp. 800.000,-
Paspor biasa 24 Halaman Pengganti yang hilang/rusak dan masih berlaku disebabkan karena bencana alam, dan awak kapal yang kapalnya tengelam.
Perbuku
Rp. 50.000,-
Paspor biasa elektronis (e-passport) 24 Halaman Pengganti yang hilang/rusak dan masih berlaku disebabkan karena bencana alam, dan awak kapal yang kapalnya tengelam.
Perbuku
Rp. 350.000,-
Paspor biasa 48 Halaman Pengganti yang hilang/rusak dan masih berlaku disebabkan karena bencana alam, dan awak kapal yang kapalnya tengelam
Perbuku
Rp. 200.000,-
Paspor biasa eletronis (e-passport) 48 Halaman Pengganti yang hilang/rusak dan masih berlaku disebabkan karena bencana alam, dan awak kapal yang kapalnya tengelam
Perbuku
Rp. 600.000,-
Pas Lintas Batas/orang
Perbuku
Rp. 10.000,-
Pas lintas batas keluarga
Perbuku
Rp. 15.000,-
Jasa penggunaan teknologi sistem penerbitan paspor berbasis biometrik
Perbuku
Rp. 55.000,-

It's started with a YUME

YUME--mimpi---

Aku bisa menemukan sejuta petuah tentang mimpi."gapailah mimpimu", "mermimpilah karena itu kau hidup". "mimpi... mimpi...mimpi..."

Aku bisa membuat sejuta daftar mimpi.. "aku ingin ke Jepang", "aku bermimpi memiliki keluarga kecil yang bahagia", "aku.. mimpi...aku...."

Semua orang pasti bermimpi ketika tidur dan sebagian besar ketika membuka mata, mimpi-mimpi mereka kembali terlelap. Tapi sebagian kecil terbangun, membuka mata dan masih berani melanjutkan mimpi mereka di dunia nyata, salah satunya adalah aku.

Ketika masih kecil, ku bercita-cita menjadi seorang penasihat perkawinan yang pandai melukis. Nenekku ingin aku menjadi dokter dan beliau sering memanggilku "Bu dokter Arum Apriliyana". Cita-citaku bagai ironi dalam masa remajaku. Perkawinan orang terdekatku hampir hancur dan ku tak punya sedikitpun bakat melukis.

Menjalani masa remajaku dengan pencarian jati diriku. Ketika usia menginjak 18 tahun, aku bertemu para sahabatku yang membawa ku ke dunia mimpi.

  • Umur 25 tahun kita akan pergi ke Bali

  • Umur 30 tahun, kita akan ke Bunaken

Di saat itulah aku menemukan "AKU"

Tapi entah mengapa ketika kuliah aku kehilangan diriku. Mungkin karena setiap orang menyuntikkan suntikan pesimisme dosis tinggi sesaat setelah aku mulai menghidupkan mimpi-mimpiku.

AKu : "Aku ingin ke Jepang"
Mereka : "jangan mimpi terlalu tinggi"

AKu : "Aku ingin punya laptop"
Mereka : " kalo udah punya gaji 2 juta, baru boleh bermimpi"

AKu : "Aku ingin traveling"
Mereka : "emang kamu punya uang" "kamu sudah dewasa, jangan bertingkah kayak anak-anak"

Belum lagi cercaan, sindiran, tawa sinis,jutaan tetes air mata demi mimpi mimpiku.

Satu tahun yang lalu tepat di bulan ini aku menemukan pahlawan, saudara-saudaraku di TFT (Travelersfortravelers.com) yang membuat segalanya terasa teraih.

Tak terasa satu tahun telah beralu, kini aku telah.........
  • Menjelajahi sudut - sudut kota Wonogiri

  • Mempunyai laptop secara gratis tanpa membebani siapapun

  • Berjumpa dan mendengar mimpi- mimpi orang -orang luar biasa

  • Berjalan di Lautan pasir di kaki gunung Bromo di bawah jutaan bintang

  • Mabok durian di negeri Singa

  • Tidur di bangku Bandara Soekarno Hatta

  • Tersesat berkali-kali di kesemrawutan Jakarta

  • Membelah kabut bersama para ninja di dinginnya Dieng

  • Hampir mati tenggelam di lautan Karimunjawa


Walaupun sampai sekarang tubuhku masih kurus kering, tapi mimpi mimpiku semakin tumbuh subur.

Here I am now " A Tiny woman with a HUGE dream" --

Thanks all.. ini adalah satu tahun yang sangat berarti karena kalian membuatku menemukan apa yang benar-benar aku mau...

---to be continued--

Orchard park here we are....
Pendekar wanita candra dimuka
tempat tidurku.
karimunku......
dieng
telaga warna

Ada Angkot Amphibi di Semarang

Day Three

8 June 2009

Pagi buta kita bersiap-siap menuju Nirvana Resort untuk menangkap our sunrise moment. Pantai yang indah diujungnya ada karang cukup tinggi menjulang. Tak ada yang tahu aku dah hampir copot jantungnya waktu menyusuri karang-karang terjal itu. Dan ternyata aq bisa. I’m just proud of myself.

Balik ke hotel langsung siap-siap pulang. Aku bareng ma kloter pertama karena aq harus beli tiket dulu. Ternyata loketnya dah penuh orang. Tak ada yang namanya budaya antri, yang ada budaya barbar. Dengan tubuh kurus kering aku bersikut sikut ria, mencoba sekuat tenaga menarik perhatian si penjual tiket. Nyampe di depan loket, si penjual tiket bertanya “berapa orang mbak?” “8” jawabku. Lanjut dia “namanya siapa aja”. Haduh, siapa aja ya.. “arum, chita, santy, anna, gunawan, ivan, jiyi, dan…dan…dan..oh ya fadli”. “loh mbak ini baru tujuh”. “Pak itu ada 8” sambil bergaya kayak guru TK ngajar ngitung muridnya “ayo pak diitung, sa-tu, du-a, ti-ga,….de-la-pan”.

Di dalam kapal, aq dapat ide bagus setelah melihat ada orang yang ambil alas tidur. Aku ambil 2. Liat aku bawa alas. Ivan nanya, “masih ada?”. Dengan penuh rasa percaya diri ku jawab “oh masih banyak”, sambil menunjuk ke arah tumpukan tikar. Trus dia juga ambil dua. UNO match berlanjut tapi cuma sebentar karena semua dah kehabisan energi.

Saat akan beranjak tidur, seorang petugas datang menghampiri dan bertanya “tadi mbaknya ambil tikar dari sana ya? Satunya 5000 rupiah.”

Sekonyong-konyong gerobolan TFT mejuruskan matanya kepadaku dengan penuh tanda tanya. Daku hanya tertunduk malu dan menyerahkan selembar uang 5 ribu. Kupikir gratis ^_^. Ampuni aku teman-teman.

Kita beristirahat, tidur. Nyampe di Jepara, langsung cari becak menuju terminal. Naik bus kecil menuju ke Semarang. Bis penuh sesak. Perjalanan 2 jam yang membuat gerah. duduk dideket mesin bikin kakiku hampir mati rasa. Panas banget. Nyampe Semarang jam 5. Seperti yang direncanakan Gerobolan Jakarta (Bang Fadli, Mbak Anna, Jiyi) langsung ke Tawang naik Kereta, Duet Yogyakarta (Ivan dan aq) langsung cari bis jurusan Yogya, dan keluarga Semarang (Bunda Santy, pak Gun, Chita) langsung ke rumah bang Galang ambil mobil.

Rencana awal agak hancur. Hujan deras mengguyur Semarang, dimana-mana listrik mati, bis Yogyakarta sudah habis. Rencana disusun kita harus cari taksi. Aq gak habis pikir cari taksi bisa sesulit ini. Hamper satu jam baru kita dapet taksi. Taksi berhenti, kita berebutan dengan dua orang lain. Setelah negosiasi, akhirnya Gerombolan Jakarta ikut taksi itu. Jadilah seperti mbak Anna bilang “naik taksi dengan 2 kelompok berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Aku dan Ivan memutuskan ikut Bunda ke tempat bang Galang, dan minta antar ke halte Joglosemar. Taksi yang ditunggu tak kunjung datang. Akhirnya kita bajak angkot. Pertanyaan kenapa kok taksi susah di dapat karena Semarang banjir sebanjir banjirnya. Angkotnya dah kayak kendaraan amphibi. jadilah angkot amphibi membelah banjir di kota semarang.

Nyampe di tempatnya Bang Galang, ambil mobil dan kita lanjutin perjalanan untuk menuju ke halte joglosemar. Sedikit city tour ditemani alunan Tompi yang syahdu. Nikmat banget. Nyampe Miranda Resto (halte joglosemar), berhubung kita berangkat masih lama, aku usul untuk makan dulu. Sebenarnya jadi gak enak ma Pak Gun. Aku yang ngajak makan, pak Gun yang bayar. Aku dan Ivan sangat berterima kasih.



Bus kami meninggalkan Semarang menuju Yogya. Jam 11 malam akhirnya sampai juga di malioboro. Cari becak trus balik ke kos. Jam 2 pagi, dua mimpi sudah menyambutku...

What a fantastic trip! See you on next trip…….

Senyumku Merekah Di Karimunjawa

Day Two

7 June 09

Hunting sunrise di dermaga karimunjawa. semua berangkat kecuali Chita (masih lelap karena ku dongeingin semalem) dan Arno (karena digauli galang semalem) wakakka...Seperti biasa dimana ada background bagus pasti naluri ke narsisan muncul.

Sunrise


Jam 8 kita berangkat wisata bahari. Kapal tradisonal mulai membelah lautan. Satu jam mengarungi lautan, tiba tiba Pak Hakim, malaikat sekaligus guideku melempar jangkar ditengah lautan, deket pulau cemara kecil.



"Ngapain pak?"
"kita turun dari sini mbak, lewat tangga itu" Dia nunjukkin tangga kecil yang ada disamping kapal. FYI.. kedalaman kapal 3m...
tanpa babibu langsung ku sambar tuh pelampung, snorkel. Pak Hakim (guide kami) kutarik, kutekankan kepadanya untuk selalu mendampingiku walau apapun yang terjadi. Dia menjawab "Iya mbak, coba turun dulu"
Pas turun ternyata, tangganya cuma setengah meter. Dengan kenekatan tingkat tinggi, aku loncat.
"Byur.." disini kuterima beberapa kenyataan yang cukup menyesakkan :

• Pelampung tiada guna. Aku gak bisa renang. Dan kalo ada yang bilang pelampung menyelamatkan jiwamu, itu belum terbukti. Bagiku pelampung gak ada fungsinya. Aku malah terbawa gelombang, terombang – ambing kekiri kekanan... minum air laut segalon...

• Orang kepercayaan mudah berkhianat. Pak Hakim berkhianat. Beliau lebih memperhatikan dan sayang sama Mbak Anna. :-(

• Teman yang bisa diandalkan memang susah dicari. Udah minum air laut satu galon, mo tenggelam, gak ada yang perhatian. Liat laut nganggur, semuanya kayak anak TK ketemu permen. yang lain dicuekkin. Hiks..hiks..



Setelah berjuang hebat, akhirnya nyampe daratan. Pemandangannya luar biasa, rasanya perjuangan keras terbayar lunas.

Setelah beristirahat sejenak, balik ke kapal. Kali ini perjuangan tak begitu susah. Coz i always hold Pak Hakim’s hand... Beliaunya dah kayak Don Juan. Dipegangi cewek-cewek cuantiik (aq, mbak Anna dan Hilda).

Kita berlayar kembali, tak lama kemudian Pak Hakim lempar jangkar lagi di lepas pantai deket di pulau menjangan kecil sisi A. Disini adalah area snorkeling yang bagus. Daku dah niat turun. tapi kata pak Hakim, kalo masih amatiran, agak bahaya. Lah boro boro amatiran, bisa renang aja gak bisa.. Aku menyerah sama keadaan. Dari atas kapal aq liat anak anak renang sana sini. Sesaat kemudian... Hujan turun... Semua naik kapal... Pokoknya udah persis kayak pengungsi rohingya.. Kucel, kedinginan, laper...

Demi memenuhi hasrat nafsu mbak anna, kita bersandar di pulau menjangan kecil sisi B. Semua makan dan foto foto..



Pulau menjangan kecil sangat menawan, pantai dengan pasir putih, banyak kerang yang bagus. Setelah melepas lelah kita melanjutkan perjalanan ke Menjangan besar. Kata pak Hakim disana bakal ada penangkaran hiu dan penyu. Bayanganku dah kemana-mana. Kapan lagi bisa foto ma hiu. Ternyata nyampe sana kita harus renang di kolam penangkaran hiu itu. Lah, kupikir kita masuk ke kerangkeng . Ku tak jadi foto ma hiu. Dan kata pak Hakim penyunya masih kecil jadi belum siap dilepas ke laut . Tapi disana aku bisa liat hiu sebanyak dan sedekat itu. Plus ketemu ma si Patrick.


Jam 4 kita dah sampai ke dermaga rakyat Karimunjawa. Waktu jalan pulang, ada abang tukang bakso duduk manis di ujung jalan. Daku cuma melirik. habis mandi. Dengan wajah memohon aku ajak bang fadli makan bakso. Ternyata dia juga dah ngincer tuh abang bakso dari tadi ..eh baksonya. Di jalan kita ketemu ivan, berangkatlah kita bertiga.

…..sruput….gak enak…. Sangat gak rekomen (moga2 abang baksonya gak baca catetan ini…piss bang) Tapi untungnya thanks to bang fadli, kita dibayarin. Hip hip huray…. Ilang deh gak enaknya. Bagiku apa apa yang gratis enak sih…

Habis makan bakso, mbak Anna ngajak buat cari gorengan. Gerombolan TFT mencoba membaui dimana warung gorengan. Akhirnya ketemu tanpa banyak cincong, semua menyerbu tempe, tahu, timus, pisang goring, bakwan. Bagiku itu gorengan paling enak. Karena aku makan di karimunjawa, dengan orang orang yang luar biasa dan murah pula. :D kangen ma gorengannya. Pas pulang mbak Anna borong tuh gorengan dengan asumsi kita bakal main UNO semalaman. Tapi kenyataannya tak aku gak liat bentuknya pas maen UNO.

Nyampe hotel, daku n bang Fadli memutuskan tuk beli oleh-oleh. Ada deretan ruko kecil di sebelah hotel. Sebenarnya sorenya kita dah observasi. Tapi pas kita nyampe toko yang paling lengkap, ternyata baru ada syuting. Kita berdiri di luar. Syuting telah usai dan si pembawa acara memperbolehkan kita tuk masuk. Lalu sesuatu yang mengagetkan terdengar.

“mbak, mas boleh diwawancara bentar gak”, si mbaknya bertanya dengan ragu-ragu
“W-H-A-T!!” oh no… FYI wajahku ma bang fadli dah kayak kepiting rebus. Merah semua terbakar matahari.
Kepalaku dah geleng-geleng sekuat tenaga. Ketika kumenengok ke arah Mr. Fadli, dia mengangguk sekuat tenaga.
“coba ja rum”
Tarik napas baca bismilah, syuting dimulai.
Si mbak nya: “maaf namanya siapa dan dari mana”
Aq : “arum dari jogja”
Fadli : “Fadli darri Jakarta”
Si mbaknya : “kenapa kok pilih karimun”
Aq : “karena kita ada meeting komunitas di karimun. Komunitas kita travelers for travelers tiap 2 bulan sekali kita mengadakan pertemuan..bla blab la”
Fadli : (senyum sana senyum sini)
Si mbaknya : udah kemana aja meetingnya..
Fadli : pertama ke yogya lalu kemana lagi rum? (nerusin senyum kiri kanan)
Aq : trus ke singapura dan sekarang di KJ…n bla bla
Dan begitu seterusnya, pokoknya situasinya dah kayak pengacara ama artisnya yang diwawancarai ma wartawan abis sidang cerai.

Nyampe hotel, dengan penuh semangat kita cerita kalo kita masuk TVONE. Ada satu manusia yang kayaknya gak ikhlas banget, yaitu tiada lain tiada bukan si Ivan. Dia sensitive gara – gara asbak yang dia incer aku beli trus cita-citanya masuk TVONE belum tercapai.
After dinner, pertarungan UNO dimulai. Pesertanya para master UNO : Galang, Jiyi, Ivan dan Rookie UNO: Aq, Pak Gun, Bang Fadli.

Game dimulai. Satu, dua, tiga, lima, tujuh game berlalu.
“siapa yang belum ngocok?” celetuk ivan
“aq ama arum” jiyi nimpalin
(lah aku lum pernah ngocok yaks? Aku memang jarang jadi yang pertama tapi aku gak pernah jadi yang terakhir..sebagai perawan di sarang penyamun. Mengalahkan para penyamun adalah sesuatu yang membanggakan)

Setelah jiyi akhirnya ngocok kartu, target selanjutnya adalah aq.

Ivan yang masih dendam kesumat ma aq dan Jiyi yang maen dengan strategi yang amat dasyat tapi belum bisa ngalahin aq menggunakan segala daya menjegal aq. Kemudian mereka dibantu 3 lelaki dewasa lainnya sekongkol mencoba mengalahkanku. Strategi disusun, pemain saling bertukar posisi.
Permainan dimulai, begitu intens.. walaupun aku kalah…hiks hiks…tapi tak apa karena aq kalah terhormat. Dan ternyata butuh 5 laki-laki dewasa yang sebagian mengklaim dah bermain UNO bertahun-tahun dan strategi yang sangat canggih untuk mengalahkan seorang wanita yang baru mengenal Uno sehari sebelumnya. That nite UNO Queen was born. Wakakkaka

Habis ngocok kartu aku tidur dengan tersenyum.

08/07/10

My Lovely, You

melintasi bromo 40 km,
melewati rasanya kehilangan orang tercinta,
menjadi pendengar yang terbaik,
menghapus air mataku pada masa terpurukku.
mengatakan apa yang harus aku dengar bukan apa yang aku ingin dengar
kalian selalu hadir dalam setiap langkah hidupku..
kalian buatku yakin dunia tak seburuk yang aku bayangkan
terima kasih kawan-kawanku...
kalianlah rasa syukurku terbesarku
you are d'best
just miss you guys now

Tips N Tricks Sleeping At Soekarno-Hatta Airport

1. Percaya diri. Jangan terlihat panik wlaupun panik beneran. stay cool. soalnya kalo keliatan panik to bingung bisa bisa jadi target kejahatan.

2. Find a best spot. kalo aku sih rekomen depan terminal kedatangan 1C. Gak terlalu ame juga gak terlalu sepi.

3. kalo kamu dah bawa tiket.. coba tanya petugasnya apa kamu bisa tidur di dalem pa gak. Aku nyoba sih.. n gagal. tapi worth to try kok. siapa tau berhasil

4. minta ijin ma security. soalnya kalo gak bisa-bisa kena usir deh.

5. Pas waktu aku stay dibandara aku bawa 2 tas. jadi yang satu jadi bantal yang satu didekep. n ingat taruh semua barang yang penting (uang, pasport, id, cellphone) deket km.

6. Check in cepet-cepet. jadi kamu bisa nerusin tidur di dalem waiting room.

hopefully...berguna y...

Sleep Tight at Soekarno-Hatta



sunset at soekarno hatta

Jam 3 nyampe bandara soekarno hatta masih dengan tekad yang sama. Spend a nite at Soekarno Hatta alone. Pertama bayangin sih serem tapi berkat madam ambassador tekad jadi pull. First thing to do adalah cari best spot. Setelah celingak - celinguk.. ada 3 kandidat utama, pertama depan terminal kedatangan 1C, kedua deket toilet terminal 1C, n yang ketiga terminal 2 (kalo yang ini rekomendasi blog2 travellng).

kongkow..kongkow
Setelah nyampe bandara, tujuan pertama sih..makan. Kita ke KFC ampe jam 4. Trus kongkow kongkow depan terminal 1C. Bis tu satu persatu anggota rombongan balik ke kandang masing masing. Dari kita ber-13 tinggal 4, aq, Yogi, Fadli n Iwan. Kita nemenin Yogi nunggu jemputan ampe jam 8 malem.
Berhubung takut kehabisan bis, Iwan ma Fadli balik n aq ke terminal 2 buat nukerin duit (gak usah aku sebutin nominalnya y.. malu) and yogi masih tunggu jemputan di terminal 1C.

Btw pas di shuttle bus menuju terminal 2, aq dah bayangin pasti tempatnya lebih nyaman. Pas nyampe sana, haduh..banyak banget orangnya. dah gitu kagak ada kursi nya.. Terpaksa abis nukerin duit aku balik lagi ke terminal 1 jam tengah sembilan malem. Nyampe terminal 1A, buset dah rame banget... Disitu aku ngobrol - ngobrol dulu ama ibu2 yang mo jemput keponakannya dari manado. Habis tu si iwan telp. katanya dia masih nunggu bis di terminal 1B. Pas aku on the way ke dia, katanya fernando lagi OTW. haduh..Bukannya gimana - gimana, aku lagi males ribet. Bingung mo ngumpet dimana, akhirnya tujuan utama resto Padang yang ada di terminal 1. Karena posisinya di lantai 2, jadinya bisa buat ngumpet deh.

Berhubung kagak laper, aku cuma minum ama nulis jurnal di situ. jam tengah sepuluh aku liat sosok fernando.. haduh kok dia disitu .I pray to God moga moga restonya 24 jam karena aku bingung mo ngumpet mana lagi. Eh jam 10 si mbaknya dah beres - beres. Mati aq..
view from rumah makan padang

Akhirnya aku turun, trus mendekati. aq malah penasaran, mo liat dia pulang ma sapa. Pas nyampe bawah, orangnya dah ilang. Aku tambah atut... Akhirnya jam 10 malem aku duduk duduk di terminal 1 B sambil ngobrol ama sopir taksi.

"Mbak mo ngapain"
"Tidur dibandara pak"
"kok gak tidur hotel transit aja"
"kagak ada duit pak"
"Eh mbak kalo mo tidur di bandara, tasnya yang satu buat bantal yang satu didekep, trus duitnya...maap y... disimpen di kutang"

gedubrag...jadi malu aku..

si sopir lanjut "loh kalo pesawatnya pagi,dan udah punya tiket kayaknya boleh masuk ruang check in lho mbak. daripada diluar"

.....ide bagus...worth to try....

beranjaklah ke terminal 1C pemberangkatan. Eee pas OTW.. aku ketemu fernando... hiks hiks..Aq liat jam. loh jam 11 kok dia belum pulang juga. Berhubung aku mo masuk ruang check in aku misah ma dia.
pas minta ijin ama satpam tuk masuk, kagak boleh. katanya karyawannya dah pada pulang. hiks..hiks.. Daripada nanti diusir langsung minta ijin tuk tidur di luar. Bulatkan tekat menuju depan toilet (opsi ke dua). Lah kok gimana gitu y... akhirnya ku jatuhkan pilihan pada bangku diluar terminal 1C. backpack jadi bantal, tas selempang didekep, tapi uang gak di kutang lho...hehehe..
tempat tidur di ruang check in

Tidur nyenyak ampe jam 4. Sambil setengah sadar check in... biz tu tidur lagi di ruang tunggu. dah anggep hotel aja. Jam tengah 6 masuk pesawat...bis tu tidur lg.

----akhirnya gadis kurus kering mampu bertahan di kerasnya ibukota----

Es Teh Manis Di Negeri Singa



Day One -19 March 2009-

--Perjalanan dimulai—

Jam 12 teng... cabut dari kantor... berkemas kemas trus ke malioboro bentar ke money changer tuk yang pertama kalinya. Trus tuker duit USD (kgk usah disebutin nominalnya y....nanti dikiranya sombong ). Yah cm dpt 2 lembar (pertama kali pegang duit asing). Habis tu beranjak lah ke airport tuk check in. First time ever... kayak orang udik di airport. Hehe.. udah antri 45 menit n begitu nyampe di depan counter air asia…. PET…..mati lampu alias blackout. Kata Iwan ni tanda gagal terbang. Genset nyala.. tapi systemnya masih mati.. berdiri di dpn konter 20 menit endingnya boarding pass ditulis tangan.... trus petugasnya bilang kalo aku harus rebutan kursi ma penumpang lain... hiks.. .. Dalemnya pesawat kayak apa aja aku belum pernah liat malah disuruh rebutan. Btw petugas check in counternya kayak derby romero loh.
Pas nunggu di waiting room, Yogi sms kalo kita bayar ke bu santy pake SGD bukan USD. Yah misunderstut deh.. terpaksa tukerin di cengkareng aja ah. Btw berbagai cerita mengerikan tentang pengalaman pertama orang naik pesawat bikin deg degan. Tapi pas take off kok biasa – biasa aja y. Nyampe di jakarta untuk pertama kalinya jam 17.30. Tujuan selanjutnya lebak bulus. Nungguin damri lebak bulus..kayak nungguin bulus beneran.. lamanya. Setelah 1.5 jam datang juga bis ni....Sahabat terkutukku dah nunggu di lebak bulus. Dengan insting backpacker (hikiki), kutemui Iwan, cs. Berhubung cacingku dah teriak minta makan.. kita makan di foodcourt. Jam 21.30, kita nyampe di apartmen (lp namanya), kupikir wah iwan ternyata tinggal di apartemen. Setelah naik lift.. ternyata kita ke Inul Vista... OMG.... badanku patah2 disuruh karaoke.... Awalnya muales tp lm2 nagih...(bang iwan kpn2 lg y bang). Singkat kata... kepalaku ngrasain bantal br jam 1 malem.

Day Two -20 March 2009-

--Singapore, here we come---

Janjian ma Jiyi n Yogi jam 8 di Cengkareng. Tapi kenyataannya aq ma Iwan baru naik bis jam 7.45 dari lebak bulus. (maaf ya teman –teman.. piss yo). Nyampe di terminal 1C jam 9.30. Jiyi, Yogi, n Fadli dah menunggu dengan setia...Pas check in, petugasnya bilang kalo flightnya ditunda 1.5 jam. Berarti kita nunggu 3 jam dong.. Tp kabar baiknya Air Asia ngasih makan siang gratis... cihuy... ngirit. Wkwkkw. Kemudian terjadilah drama air asia... dari 13 anggota rombongan kagak ada yang duduknya bersebelahan.. Nyampe di batam (pertama kalinya) jam tengah 4. Habis nuker duit langsung naik taksi menuju pelabuhan tuk nyebrang ke singapore. Pas di imigrasi, batam memperawani paspor ku... Akhirnya cing.. pecah telur. Then, kita naik ferry (first time for me). Singapore here we are…..

Nyampe di MRT harbour front, aku amazed… WoW. Dasar pengen eksis.. semuanya to poto dulu di station harbour front tak terkecuali aku. Pas kita beranjak, habis nglewati pintu masuk.. aku ngrasa kok ada yang kurang y.. tp apa.. setelah berpikir keras akhirnya aku sadar .. BACKPACKq KETINGGALAN.. hehe.. makanya aku ngrasa kok badanku agak entengan. Singkat cerita aku minta tolong ama orang yang ada disitu buat ambilin tuh tas.. sebenarnya posisi tas ada didpnku tapi terhalang dengan otomatic door. Kata si eyang waktu ambil tas ku..”i can not guest what is in the bag.. it is so heavy” …baru tau pak..
Abis check in bentar di cozycorner, kita cari makan. Saatnya wisata kuliner.. penasaran kayak apa sih makanan singapore. Malem ni kita makan di “Tong Seng Restaurant”. Berhubung kgk terlalu lpr n kgk punya duit ..aku cuma mesen es teh.

“One ice tea, please”
”Ice tea.. es teh”
” Yes...”

Tak dinyana tak diduga, pesenanku datang dengan wujud yang berbeda yaitu ”es teh susu”.. hiks..hiks…Pahit banget.

Waktu tu Iwan makan tahu campur. Krn pedes aku gak bisa ganggu..Bu santy makan chicken rice.. krn sungkan aku gak berani ganggu… Bang Fadli makan laksa..karena tampilannya gak menyakinkan, aku gak sudi ganggu..
Abis makan jalan-jalan ke bugis market.. Survey harga souvenir yang murah. Rata2 3 for $10, atau 4 for $10, kalo beruntung bisa dapet 5 for 10$. Efek psikologisnya sih sama kayak 10rb dpt 3 tapi kalo di kurs-in jadinya 80.000 dapet 3. Hua..hua..hiks..hiks. satunya kan berarti hampir 30.000. Puyeng aq…
Bis tu naik, MRT ke Clarke Quay. First impression ..colorful. Banyak sudut yang bisa buat foto tapi kurang cahaya dikit.

at bridge at clark quay
Jd hasilnya agak gelap. Di kawasan Clarke Quay, ada salah satu niteclub.. yang antri bejibun.. tapi rata rata dari daratan eropa n amerika. Pas kita istirahat di dpn club itu, ada drama terjadi.. seorang pria direbutin 2 perempuan. Wah kayak nonton dawson’s creek. Everything is just so dramatic. Kita nonton satu babak penuh. Kawasan ini kayaknya jadi tempat hiburan ekspatriat di akhir pekan. Jam 12 balik ke hotel… berhubung kata bu santy, bugis street bagus kl difoto pagi – pagi.. jiyi n aq berencana hunting foto jam 7 pagi..

Day Three – 21 March 2009--

---Perjuangan dimulai---

Rencana awal berantakan, jiyi tak terlihat batang hidungnya. Abis sarapan di hostel, perjalanan dimulai. Tujuan pertama Merlion Park, itu tu patung singa ikan, ikon singapore. Kalo belum foto disini belum dianggap ke singapore. Di salah satu sudut taman ada seorang seniman lg dikrubutin turis jepang. Dengan rasa penasaran yang memuncak.. ku mendekatinya.. Pas turis jepang pergi, aku coba ajak ngobrol

siap kapten ohara....

“Hi, what did you do?”
“ ha…he” (wajah bingung.. kepala geleng – geleng). “No..no..”
(dengan rasa bingung, mencoba membangun hipotesis yaitu si eyang kgk bisa bahasa Inggris. Mulailah kusebutkan negara didunia yang aku tau satu persatu), “China..Mandarin..Korea...
Singapore…Malay..”
(Tambah bingung) “No… no..no”
(hipotesis kedua, berhubung wajah mirip ohara dan turis tadi dr jepang, pasti asalnya jepang) “Japan,...Jepang....Nipon...Nihongo”
“Si Seniman : Menggeleng lebih keras ...”
Akhirnya ku putus asa dan melenggang pergi.

Setelah 100 sesi pemotretan selesai, beranjaklah kita menuju orchard park. Disitu ada surga belanja.. berhubung daku cuma bw duit pas pasan jadinya neraka belanja. Aq ma iwan misah.. kita mo ngeksplore jiwa petualangan kita. Paling kalo tersesat ya disitu situ aja. ya gak wan...Tujuan utamaku di orchard adalah kinokuniya... one stop book store... pertama masuk, kok kecil y.. lama lama besar banget..ada dua buku yang aku idam2kan..”biography of eminem ama political view of japan”.. Totally 92 SGD.. waduh.... gaji nyapu sebulan tuh...
Trus rombongan cari makan di asian foodcourt di lucky plaza. Lapar... kita makan nasi padang... maklum dari pada gak kemakan cari yang aman aman aja...

Still in orchard

Kalo di nasi padang yang jualan pake bahasa indonesia, kla kalo yang jualan minum orang China.. Waduh...
Pas pesen ice tea... berhasil...satu gelas 1.5 SGD to rp. 12.000, pas liat bentuknya kaya es teh normal pas dirasain kok puaitnya minta ampun...Gagal maning gagal maning.
Dari Orchard, kita balik lagi ke hostel tapi mampir dulu ke bugis street ame bu santy. Rencananya mo beli jam Doraemon buat ponakan. Tapi habis diitung-itung terlalu mahal. IDR 40.000. Trus akhirnya kita berburu durian.. satu box kecil harganya $12 tapi disalah satu sudut ada yang dijual $2. Cihuy... asik..
Kalo beli 3 $5 . Aku beli 2, bu santy 2. Punyaku yang satu tak kasih ke cowok2 trus aku makan 1 kotak alone...jadinya mabok durian. Eh ternyata bu Santy makan 2 alone.. jadinya gila durian. Piss bu...

Next destination is Little India. Di kawasan ini aku liat drama India. Berasa nonton Kuch kuch hotta hai. First stop is eat... Saatnya cobain makanan India. Karena porsinya banyak dan duit kita tipis, aku, jiyi, n iwan pesen 2 menu yaitu nasi ayam kuah ama roti khas India.. Plus 3 ES TEH. Btw for your info, ni aku yang ngebosi lho.. Tapi tak lama setelah itu, iwan ma jiyi langsung aku terror buat bayar. Tak kurang dari 4.85 (Empat dolar delapan puluh lima sen). Back to ice tea.. guess what “Si Es the Susu dateng lagi” Hiks hiks… Sejak saat itu jiyi ma aq bertekad menyelesaikan satu misi…minum Es The Manis di Singapura..

Habis makan, a public phone grabbed my attention.. telpon kampung ah..
“Halo” “halo bu” “loh, arum. Telepon darimana?” ”dari singapura (dengan penuh kebanggaan).. eh bu.. uang saku ku abis lho..” lalu terdengar bunyi tut tut tut... hiks..mati teleponnya. Belum sempet bilang minta duit.
Liat aku cukup sukses.. iwan bernapsu mencoba. 50 cen pencet tat tit tut.. kagak bisa n uangnya ketelen. Dasar tu anak.. telpon umum aja dendam, apa lagi aku..hikiki sukurin..

Tujuan utama di little india is coklat. Kata orang ini surganya beli coklat. Di tempat inilah kemampuanku yang sebenarnya diuji. Btw pas masuk aku liat plastik panjang digantung dkt pintu. Ternyata itu bungkus buat payung yg basah. I really amaze how they really pay attention to small thing. Awalnya aku ma Iwan bedua cari coklat buat oleh –olehnya dia. Katanya oleh - oleh buat si A, si B, anaknya si C, temennya si D, cucunya si E… Banyak bener nih bang..Trus kata iwan, bosnya nitip teh tarik. Di satu rak ada macem – macem teh tarik ma teh susu with various price.

Ujian pertama dimulai

“Us.. kalo teh ini isi 20 plus bonus 5 harganya 10 dolar, trus yang ni isi 30 harganya 12 dolar murah yang mana……per bungkusnya..”
Otakku tertantang dan muncul jawaban yang B…satu bungkus 3200 perak.

Ujian ke dua :
“Us..tanyain ama yang jaga bedanya teh tarik ama teh susu apan?”
Haduuuuuh… nyaliku berbicara. Celingak celinguk ternyata yang jaga bapak bapak India agak tua..
“I want to….”
Lagi bilang I want to… dia dah nyaut “nehi…nehi”. Ternyata nih orang kagak bisa ngomong English.
Yang jaga satunya malah nganter aku ke rak yang tadi sambil nunjukin ”this is teh susu.. this is teh tarik”. Yah kalo itu mah dah tau dari tadi pak..

Trus akhirnya jiyi gabung dalam diskusi matematika yang amat serius selama 2 jam lebih. Otakku lama lama agak korslet. Alhasil iwan ma jiyi cm beli dikit. Dasar iwan......buat anak-anaknya boz ja pelit. Dasar Jiyi...buat calon mertua ja pelit... Dasar Arum....buat diri sendiri aja pelit.

Karena gejolak darah muda, aq, little arum, jiyi, fadli ama iwan memutuskan jalan kaki. Perasaan aneh sama ketika ketinggalan tas terasa. Setelah kuingat-ingat. Ternyata kunci kamar hostel aq yang bawa (maapin aku ya... kety..mam santy....mbak tri. Luph u muah)

eh bis nya lewat....


Berdasar peta ruwet yang aku ambil di mustofa centre, kita susurin jalanan singapura. Berhubung dua orang yang paling narsis ikut nyampenya jadi lama. Poto mulu...

Nyampe di hostel, makan malam murtabak, mie gelas n milo... mak sruput.. yummie..

Day 4 -22 march 2009—


---- Collective Stupidity ---

Hari ini ke 3 tempat. Chinese Garden, Kampong Glam ama Sentosa Island.

Kali ini perjalanan naik MRTnya cukup lama, ½ jam dari bugis (dkt hostel). Pas di MRT terjadi drama taiwan, berasa nonton Meteor Garden. Hikiki. Adegan Dao Ming Tze ama Sanchai dalam bis. Lomantis na.........

Nyampe Chinese Garden to poto deh. Di sini ternyata juga ada Japanese Garden. Tapi pas kita ke sana, baru direnovasi. Hiks..hiks.. Rombongan pada misah sendiri-sendiri. Aq keliling ama Iwan n Jiyi. Bener – bener kayak rombongan orang gila. Miss u guys....

3 must kenthir lg pada gila cemua...
3 must kenthir in action

Gara – gara yang lain dah BT nungguin kita, kita ditinggal rombongan. Berhubung aq pinter jadi kagak panik (apa coba hubungannya... ). Pas naik MRT kali ini, aku liat sandiwara drama alias ketoprak, pemerannya 4 TKW (dibaca pahlawan devisa) semlohai dari Jawa dan Iwan yang asli Jawa. Adegannya obrolan si Iwan dan para TKW tentang hal – hal unik. Majikan, anak majikan, gaji, pacar... haduh...Kali ini judulnya ”Penyamun di Sarang Perawan”.

Tujuan ke dua yaitu kampong glam. Kawasan ini adalah kawasan muslim. Aq yang masih dengan Iwan dan Jiyi berjuang menemukan kawasan ini. Disinilah kebodohan kolektif episode pertama dimulai. Dengan bekal peta yang seadanya, otak juga seadanya, kita coba menerka di mana letaknya. Setelah beberapa lama, aku liat ada babe2 pake peci. Dengan rasa putus asa aku tanya
”Sorry Sir, Where is Kampong Glam”
”Oh, That way.. on the second traffic light you go right”

Eh udah ijo y....


Setelah itu kita jalan nglewatin Jl.Arab, Jl. Pisang, Jl. Pinang, Jl.Klapa, Pokonya semua buah-buahan. Akhirnya putus asa, sms bu Santy. Trus beliau bilang kita di jalan Pisang dpn masjid lg makan. Hadawww ......... dasar bodoh..

es teh... T O ice.... luar biasa


Btw pas makan di sinilah kita dapet es teh manis. Awalnya kita bilang ice tea, trus pas kita bilang with sugar only dia bilang Tea O Ice. Mission accomplished. Jadi kalo mo beli es teh bilang Tea O Ice jangan Ice tea. Nanti bisa – bisa dapet es teh tarik lagi.

Next destination is Sentosa island. Awalnya not much to expect. Soalnya setiap wahana rata – rata 8-10 dolar atau 60-80 rb. Hiks..hiks. Tapi pas kita ditawarin nonton song of the sea, mulai pikir2. 60 rb Cuma buat nonton air mancur. Haduh... Tapi gara – gara yang lain ikut, aku juga ikutan deh.. Sebelum nonton pertunjukan, kita keliling sentosa island dulu. Pertama to poto mama merlion raksasa, bis tu nyoba monorail sentosa island yang rutenya masuk vivo city (kota di dalam gedung). Pertunjukan sekitar jam 8 kurang. Tapi kita jam 7 dah antri buat masuk. Duduk manis, liat pemandangan memukau.. laut luas membentang.. matahari pelan pelan balik ke peraduan. Best sunset ever. First five minute.. nothing special. Hanya drama dengan system dubbing.. tapi habis itu… S.P.E.E.C.H.L.E.S.S. What a great show. 8 dolar terbayar lunas. (kl aq sih masih utang iwan …hehehe). Kapan – kapan aku ulas deh..sekalian aku bandingin ama sendratari Ramayana yang rencananya nonton bulan Mei besok pas purnama. Cihui…

Dari Sentosa balik hotel. Tapi seperti biasanya Jiyi, Iwan, Aq dapet tugas maha penting. Mindah data MMC ke hard disk. Setelah menemukan internet café, kita colokin deh satu persatu MMCnya.
Jiyi tanya ”tadi ada berapa y”
”waduh aku gak tau. Coba deh diitung kameranya”
”Iwan, aq, Kety, Mb. Tri, Bu Santy, Little Arum, Bang Fadli. 7.”
”Loh kok Cuma 6. yang paling kecil punyanya mbak Tri mana?”
Alhasil kita obok – obok tuh warnet. Panik semua. Bayangin aja kalo sampe ilang kan berarti pose manis mbak Tri 3 hari di Singapura lenyap begitu saja.
Setelah cukup lama, sms sana sms sini. Ternyata MMCnya ada di bawah monitor depan ku. Hehehe. Ini yang kuanggap kebodohan kolektif episode 2. Sorry guys.. kan nyarinya bareng – bareng.

Day 5 --23 March 2009--

---Too Much To Handle –

Setelah diitung – itung .. oleh – olehku kurang. Teringat iwan punya gantungan kunci bejibun, aku beranikan diri tuk beli dari dia aja. Tapi tak dinyana tak diduga.. dia gak mau ngasih. Cebel.. akhirnya pas yang lain check out, kita mampir ke bugis market dulu, nyari gantungan kunci. Janjian ma yang lain di bugis junction. Pas duduk situ, Iwan dpt sms dari bu santy yang katanya mereka dah naik MRT. Hiks..hiks ditinggal lagi. Dengan tas seberat 15 kilo, dompet tangan kiri dan es cincau tangan kanan, aku lari ma iwan. Pertanyaan muncul.. kita naik yang mana. Tapi berhubung aku pintar (wkwkkw), n speculative, diputuskan naik jurasan otram park trus ganti MRT yang ke harbour front. Pas nyampe di harbour front.. ternyata mereka masih terlihat. Ooo kita gak gitu jauh y... Naik Ferry dari singapura jam 12 nyampe batam jam 12. hehe.. Nyampe di Batam, another drama.. Kety gak boleh lewat imigrasi n harus balik ke Singapore. Kasian kety... tapi denger2 berakhir bahagia y ket..

Next drama.. waktu check in, hampir aja telat. Jurus silat lidah madam ambassador diluncurkan. Akhirnya kita bisa check-in. Drama air asia jilid 2 terjadi. Tapi kali ini agak deket.. jiyi duduk depan aku, yogi baris sebelah aku, iwan dua baris depan yogi.

Pas mo nyampe Jakarta another drama took place. Langit begitu hitam, petir menyambar.. Ih..serem. Pesawat bergetar keras. Atut…. Tapi akhirnya berhasil landing.. Nyampe di Cengkareng jam 3, Mbak Tri langsung misah. Bis tu kita cari makan dulu di KFC terminal 1C. Dibayarin iwan lagi.. jadi gak enak nih. Wkwkwk. Jam 5an, Jiyi pulang. Jam 6, rombongan semarang (Bu Santy, Little Arum’s Fam, Mb SIti n Husband) pulang. Tinggallah aku ama Iwan, FAdli, n Yogi. Jam 8 Iwan ma Fadli pulang n aku ke terminal 2 buat nuker duit, Yogi nunggu jemputan di terminal 1C). Disitulah dimulai pertualanganku menaklukan Soekarno-Hatta.

nasi ayam.. pedes cuy...