----Singapura, Shenzhen, Guangzhou, Macau dan Hongkong : Part two --
05 Januari 2012. Hari ini
aku dan Niken berencana ke Spendid of China. Di Spendid of China terdapat puluhan replika landmark China.
Sebut saja Tembok Besar China, Terra Cotta, Kuil Sholin, Kota Terlarang, dan
lain - lain. Jadi kesimpulannya adalah aku dan Niken akan keliling China dalam
sehari.
Aku baru
tahu kalau beberapa hotel di China terutama di hotelku Hi Inn, biaya kamar tidak termasuk
sarapan. Kalau mau sarapan, bayar lagi. Akibatnya adalah hari ini, aku hanya
sarapan 1 roti bantal, 3 suap mie instan dan secangkir teh.
13 derajat. Itulah suhu di luar sekarang.
Lumayan hangat untuk ukuran musim dingin di China. Tapi bagiku ini terlalu
dingin. Untunglah aku bawa 3 jaket.
Pull Me Up Please |
Jam 10,
kami sudah sampai di Spendid of China. Don't know what to expect. Harga
tiketnya lumayan mahal, yaitu 120 yuan (200 ribuan). Setelah lihat denahnya,
aku baru sadar kalau tempat ini luar biasa luas dan pilihan satu - satunya kami
harus berjalan kaki menjelajahinya. Kalau mau sewa mobil (mirip mobil golf),
harus bayar 500 Yuan (+ 700
ribu). Terdapat 2 area yaitu Spendid dan China Folk. Di Splendid , terdapat 82
tempat terkenal di China. Mirip dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII),
bedanya disini perawatannya lebih baik.
Aku dan
Niken bisa saja hanya berkeliling sebentar dan pulang sore hari tapi kami ingin
lihat pertunjukan jam 8 malam. Semua
yang pernah ke Splendid of China menyarankannya. Jadi untuk menghindari
kebosanan, aku harus jadikan ini permainan. Ibaratnya mencari jejak, ke 80 tempat harus didatangi dan difoto. Sungguh
menyenangkan.
Matahari
mulai terik, kami putuskan untuk isi perut kami sebelum melanjutkan
pertualangan. Satu mie instan dan sebotol liu cha (teh) cukup untuk mengganjal
perut.
Splendid of China |
"mereka
lagi ngomongin kita," niken sedikit mencuri dengar pembicaraan mereka.
"sepertinya mereka ingin foto dengan kita."
"Hah!!
Foto bareng? Sama kita", aku tengok kiri kanan, sapa tahu niken salah kira
karena baru kali ini ada orang yang tak dikenal minta foto bareng dengan aku
yang jelas bukan siapa-siapa.
"Iya,
mereka dari tadi ngomongin kita." Tanpa ba bi bu, niken menghampiri mereka
dan langsung bertanya dengan bahasa mandarinnya yang fasih tapi berdialek
kental Purwokerto. Aku sibuk makan makanan sederhanaku
"rum,
mereka mau foto bareng kita. Yuk!" mereka bertiga langsung berdiri, mau
tak mau aku ikut.
Setelah melakukan beberapa pose, dan mereka berjanji untuk mengupload foto kami di QQ, semacam facebook di China. Ternyata ini rasanya menjadi artis.
Baru
berjalan setengah jam, sudah ada yang minta foto lagi. Kali ini seorang wanita
muda dan ayah ibunya.
Aneh
memang. Mungkin penampilan kami yang berjilbab, cukup menarik perhatian warga
setempat.
"Rum,
adiknya itu disuruh ibunya untuk foto sama kita."
"Apa?
Masa?"
Aku
melihat mereka, bapak ibu muda dengan anak kecil. Tak perlu paham bahasa
mandarin untuk tahu bahwa anak itu menolak dengan sangat keinginan ibunya. Dia
menunduk dan geleng-geleng sekencang-kencangnya. Entah karena malu atau memang
kami bukan orang yang tepat untuk diajak foto. Entahlah. Itu masih misteri
bagiku sampai saat ini.
Baru
pukul 14.00, tapi ke 82 replika di Spendid sudah kami jelajahi. Demi membunuh
waktu, kami akan melihat pertunjukan di China Folk. Ada beberapa pertunjukan
yang kami lihat, Horse Riding Show, tarian Uigur, wushu dan lain- lain.
Sate Keringat |
Satu jam
menjelang pertunjukan utama, kami putuskan untuk mencicipi makanan yang mirip
sate. Satu porsi isi tiga harganya 10 yuan. Dari penampilannya mirip sate ayam.
Tapi ketika dicicipi, rasanya mirip keringat. Benar - benar seperti keringat.
Baunya, rasanya. Satu-satunya penawarnya adalah telur yang direbus dalam teh.
Aku bersumpah tidak akan tak akan makan sate itu lagi. Sumpah yang akan aku langgar 3 hari kemudian.
Pertunjukan
utama ini memang memukau. Membuatku melupakan sate keringat itu. Segalanya
begitu dipersiapkan. Kostum, properti, tata lampu, semua detail pertunjukan ini
memang diperhitungkan. Pada akhirnya 120 yuan memang sangat sepadan dengan apa
yang didapat, bahkan bisa dibilang cukup murah.
Hari ke
dua, diakhiri dengan senyum aneh. Campur - campur antara artis wannabe, makan
sate keringat dan diakhiri dengan petunjukan yang mencengangkan.
Besok
kami bertiga akan keliling dunia satu hari. Merasakan dinginnya salju di Hubei
dan nostalgia dengan Borobudur di China serta memandang kota Shenzhen dari ketinggian Eiffel Tower.
To be continued on Part 3
Makasih buat my endorse Think Cookcook. Kaos nya emang juara.. Cek kaos mereka di thinkcookcook.com
Jangan lupa baca Part One: MALU BERTANYA, MAKA TERSESATLAH. KECUT
Whahahahaaa. ciee mbak arum jd artis di cina nii yee.
BalasHapusyoi cuy..... :)) lol
BalasHapusitu telur direbus pakai air pipis loh :)
BalasHapushahahha... pake teh lho... :P
BalasHapus