Dreamy Backpacker: Wow!! Ada Borodudur di Shenzhen

05/04/12

Wow!! Ada Borodudur di Shenzhen


 ----Singapura, Shenzhen, Guangzhou, Macau dan Hongkong : Part three --

Bila dalam buku Le tour du monde en quatre-vingts jours, Jules Verne bercerita tentang  keliling dunia dalam 80  hari, kalau di Shenzhen kita bisa keliling dunia dalam 1 hari. Namanya Windows of the World (WOW). Lokasinya dekat Splendid of China, hanya berjarak 1 stasiun MRT. Bedanya di sini, aku bisa menikmati indahnya dunia di satu tempat. Walaupun disini juga miniatur, tapi ukurannya jauh lebih besar dari pada Splendid of China. Misalnya miniatur Eiffel dan Arch of Triomphe yang termasyur itu, sangat besar karena skalanya 1:15.

Keluar dari stasiun MRT Windows of The World ada 2 bangunan yang langsung menarik perhatianku. Yang pertama pintu masuk stasiun MRT dibuat sangat mirip dengan museum Louvre Perancis. Museum yang selama ini hanya aku baca di Da Vinci Code-nya Dan Brown. Yang kedua, replika menara Eiffel menjulang tinggi ke angkasa. 



Dengan harga tiket 120 yuan, pasti ini sangat sepadan. Peta sudah ditangan, saatnya petualangan dimulai.

Windows of the World dibagi menjadi 5 kawasan, Asia, Oceania, Eropa, Afrika dan Amerika.

Kami bertiga mulai menjelajahi Asia. Terdapat Taj Mahal, Merlion Statue, Angkor Wat dan yang sangat membanggakan adalah Borobudur. Tapi sayangnya ketika kami sedang berfoto, ada 2 orang yang sedang melewati Borodudur. Dan ketika si istri bertanya pada suaminya tentang Borobudur. Si suami dengan entengnya bilang bahwa Borobudur bukanlah bangunan yang penting.  Aku tak menyalahkan mereka yang berfikir begitu, aku lebih sadar bahwa banyak yang belum tahu tentang Indonesia dan pesonanya.

Balik lagi ke Kawasan Asia, kita bisa lihat upacara minum teh di Jepang. Tapi sayangnya ketika kami sampai di sana, upacaranya sudah selesai. Trik untuk dapat menikmati setiap pertunjukan yang ada disini adalah perhatikan jam main di peta. Tujuan selanjutnya adalah gunung fuji. Di dalam gunung fuji, ada cinema 4D. Karena masih mulai setengah jam lagi, sembari antri menunggu kami makan bekal kami ketika tiba -tiba..

"huuuuuuuaaaak Cuh," tanpa mengindahkan apapun ada bapak-bapak di dekat kami buang ludah begitu  saja.

Aku cuma diam bingung, bengong.

"Udah biasa Rum, semua orang kayak gitu. Buang ludah sesukanya." terang Niken kasihan melihat wajah bingungku.

Glek. Aku hanya bisa menelan ludah.

Selepas Asia, kami tiba di kawasan Oceania. Tapi bagiku yang mencolok dari kawasan ini hanya Sydney Opera House.

Kawasan Eropa sangat menyenangkan untuk dijelajahi. Hampir semua landmark yang ada di Eropa ada di sini. Semua bangunan - bangunan yang mempesona. Sayangnya Kicir Angin Belanda sedang dalam tahap perbaikan. Terlihat benar bahwa pembuatan tempat wisata ini tidak main - main. Semuanya sangat detail. Bahkan seperti yang aku bilang tadi, replika Eiffelnya benar-benar bisa dinaiki. Untuk naik ke atas bisa dengan tangga atau Lift. Kalau ingin naik lift, harus bayar 20 yuan sekali jalan atau 40 untuk bolak - balik. Setelah lihat tipisnya kantong, kami memutuskan untuk naik tangga. Dari atas kita bisa melihat kota Shenzhen yang mempesona.


Tower of Kuwait



Stonehenge

 


Tiba saatnya di Kawasan Afrika. Lagi - lagi kami terlambat untuk melihat pertunjukan di sini. Sayang sekali. Tapi kesedihan kami terobati ketika kami tiba di replika Spink dan Piramida yang luar Biasa. Bahkan di dalam piramida benar-benar ada peti firaun.






 

Kemudian kami mencicipi musim dingin di Alp Skii Hall, hanya dengan 10 Yuan kita bisa berseluncur ria.  Disini terdapat tempat luncur es yang lumayan tinggi. Sebenarnya terdapat 2 pilihan, yaitu benar-benar ski dengan segala atributnya atau hanya dengan ban. Pilihanku adalah ban.  Perjuangannya adalah naik tangga yang tiada akhir ke garis start, setelah itu hidupku bergantung semata-mata pada Allah dan ban. Landasan luncur yang panjaaaaaaaaang dan lumayan curam memang salah satu hal terekstrim yang pernah kulakukan.

  "Siap Rum?", tanya Rina
"Siap." jawabku sambil komat-kamit baca doa. Rina mendorong ban ku sekuat tenaga.
Wuuuuuuuuuuuuuuuuuuuus… aku menuruni landasan itu secepat kilat. Beberapa kali kakiku beradu dengan kerasnya es. Ketika sampai di bawah, rasanya luar biasa. Bahkan aku ingin mencoba lagi, tapi ketika aku lihat garis startnya di ujung jauh, aku telan keinginanku pahit.

Akhirnya kami mencoba seluncur yang lebih pendek (kurang lebih 100 meter) berkali - kali. Sebenernya kami ingin lebih lama di sana tapi, suhu di dalam minus 5 derajat membuat muka kami nyaris tak mungkin untuk digerakkan. KAKU. Lagi pula kami sudah diusir petugas, karena ternyata landasan pendek ini untuk anak-anak. Hadeeeh.

Flybird Over America
Dengan hati riang gembira, kami teruskan perjalanan ke wahana lain. Kali ini kami mencoba Flybird Over America. Inti wahana ini adalah kami terbang di atas Amerika. Saat mengantri kami baru sadar bahwa kami benar-benar akan terbang. Mirip dengan Journey to The Earth yang di Dufan, tapi kali ini tempat duduknya dinaikkan 10 meter. Aku yang pada awalnya tidak tau wahana ini tentang apa merasa dapat bonus, tapi bagi Rina ini bagai mimpi buruk. Ketika kursi mulai dinaikkan dia tutup mata dan meremas tanganku sampai hampir patah. Tapi ketika pertualangannya dimulai, tak semenakutkan yang dibayangkan. Rasanya memang seperti terbang di atas Amerika.

Hari kami diakhiri dengan indahnya  oleh pertunjukan spektakuler di A Celestial Romance on EarthEpic Romance.  Tiket bisa didapat dengan menukarkan tiket masuk. Untung ada Niken dan Rina yang bisa ngoceh Mandarin, jadinya kami dapat VIP seat. 

Besok kami akan menuju Guangzhou...

Jangan lupa baca juga Part One: MALU BERTANYA, MAKA TERSESATLAH. KECUT
                                        Part Two: INIKAH RASANYA JADI ARTIS DI NEGERI ORANG

4 komentar:

  1. mba arum nulisnya udah tinggal setengah ya niatnya? :D

    BalasHapus
  2. Gak lah.. harus semangat lagi nih.. :D

    BalasHapus
  3. Mbak, koreksi foto, yang digambar tower of turkey bukan itu namanya, yang benar namanya tower of Kuwait. Cek di wikipedia. Trims.

    BalasHapus